0

Ogoh-ogoh Bali, Beberapa Hal yang Perlu anda Ketahui

Ogoh-ogoh Bali- Jika Anda kebetulan berada di Bali, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa lalu lintas hari ini terasa lebih macet daripada hari-hari sebelumnya. Hari ini adalah hari Pengerupukan di Bali, dan setiap karang tarunamulai membawa Ogoh-ogoh yang mereka buat ke jalan raya. Sore ini, Ogoh-ogoh akan diarak  di desa dan perempatan besar. Puncaknya, semua Ogoh-ogoh dibakar menjadi abu. Ada beberapa fakta yang perlu Anda ketahui tentang patung dengan muka menyeramkan ini.

Sejarah – Ogoh-ogoh Bali

Ogoh-ogoh adalah tambahan baru pada prosesi Nyepi. Ogoh-ogoh diambil dari kata “ogah-ogah” yang berarti bergoyang. Selama prosesi, orang-orang akan menggoyang-goyangkan Ogoh-ogoh saat mengaraknya. Pada tahun 1983, Presiden Soeharto mengumumkan bahwa Nyepi menjadi hari libur nasional. Untuk merayakannya, beberapa kelompok pemuda membuat patung kertas. Pada tahun 1990,  diadakan parade Ogoh-ogoh saat pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-12. Sejak saat itu, Ogoh-ogoh menjadi bagian tradisi Nyepi di Bali.

Simbol

Ogoh-ogoh adalah simbol kekuatan negatif, sehingga dibuat menyeramkan. Dengan tubuh mereka yang besar dan wajah yang garang, boneka kertas ini bisa membuat anak-anak ketakutan. Gambaran umum Ogoh-ogoh adalah raksasa besar dengan mata menonjol dan taring yang besar. Pada Hari Pengerupukan, orang Bali percaya bahwa kekuatan negatif atau Buta Kala bangkit saat peralihan antara siang dan malam. Orang-orang akan melakukan upacara di setiap rumah tangga dan membuat suara keras di sekitar rumah.

Pawai Ogoh-ogoh dimulai saat ini. Ogoh-ogoh akan dibawa berkeliling desa dan mengelilingi persimpangan jalan utama. Ini adalah simbol bahwa Bhuta Kala kembali ke alam mereka melalui empat arah. Setelah itu, orang membawa Ogoh-ogoh ke kuburan dan membakarnya. Ini juga simbol membakar semua kekuatan negatif di dalam diri sebelum memasuki Hari Nyepi.

Proses Pembuatan – Ogoh-ogoh Bali

Dua bulan sebelum Hari Pengerupukan, orang biasanya sudah memulai proses pembuatan Ogoh-ogoh. Pertama, mereka akan menciptakan konsepnya. Konsep ini bisa diambil dari cerita rakyat, mitologi, atau legenda. Pada tahun 2017, beberapa Ogoh-ogoh menjadi topik hangat di internet karena konsep baru mereka. Salah satunya adalah “Siwer Mas” dari Banjar Tainsiat. Konsepnya adalah ilmu hitam yang bisa membuat seseorang berubah menjadi raksasa emas.

Kedua, membuat badannya.  “Kerangka”  Ogoh-ogoh  dibuat dari besi atau kayu dan kemudian bambu dirangkai untuk menciptakan bentuk tubuhnya. Belakangan ini, beberapa orang menciptakan Ogoh-ogoh ramah lingkungan. Mereka tidak menggunakan besi dalam kerangka Ogoh-ogoh. Topeng muka Ogoh-ogoh juga sudah mulai dibuat pada fase ini.

Langkah ketiga adalah meghias. Setelah tubuh dari bambu selesai, sekarang saatnya menempelkan kertas untuk menutupi tubuh. Ini bisa memakan waktu 2 sampai tiga minggu. Sementara itu, kelompok lainnya akan membuat hiasan. Mulai dari yang sederhana yang terbuat dari kertas karton dan kertas emas hingga yang mewah yang terbuat dari kulit kerbau berukir dan cat emas. Beberapa kelompok ramah lingkungan menggunakan daun kering sebagai penutup Ogoh-ogoh mereka.

Langkah terakhir adalah menghias tubuh. Kain dengan hiasan cat emas, gelang, gelang kaki, kalung digunakan untuk menghiasi badan. Setelah menghias tubuh selesai, bagian yang paling sulit dimulai. Memasang topeng dan hiasan kepala akan membutuhkan banyak kesabaran dan harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Setelah kerja keras selama dua bulan, Ogoh-ogoh siap diarak.

Nikmati hari Pengerupukan Anda di Bali.

Tagged , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *